Kamis, 30 April 2009

Kewajiban Permananen Pemuda : Mahasiswa

Oleh : Busyral Hanif
Sekretaris KAMMI Komisariat


Hidup ini penuh dengan variasi… kadangkala kita perlu berani… Ada masa perlu mendiamkan diri… mengalah bukan berarti tiada visi… tetapi merancang agenda menjaring misi…

Allahauakbar !

Seorang Mujadid abad ke-20, Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan dalam “Wajibatul Akh”-nya di Risalatu Ta’lim, “Hendaklah kalian bersungguh-sungguh meningkatkan kapasitas dirimu, hingga tongkat kepemimpinan itu diserahkan pada kalian yang memiliki kualitas.”

Perlu dipahami bagi kita yang menjadi aktivis dakwah, al-Qur’an telah menetapkan sebuah aksioma sejarah yang tidak dapat digugat kebenarannya, yakni bahwa masa depan kepemimpinan dunia ini akan dikendalikan oleh hamba-hamba-Nya yang shaleh sebagaimana janjinya dalam kitab suci QS. Al-Anbiya : 105
Bahwa negeri ini adalah negeri yang menjadi sumber harapan umat Islam untuk sebuah kebangkitan. Dengan keragaman budaya yang dimilikinya, Indonesia merangkum berbagai budaya dunia, hal ini mengindikasikan bahwa memperbaiki indonesia dengan tingkat kesulitannya yang kompleks berarti sedang melatih diri untuk memperbaiki dunia. Ya, dengan demikian kesadaran yang harus dibangun adalah kesadaran bahwa sistem gerakan dan sistem bangsa kita sebenarnya lebih tepat sedang memproduksi para pemimpin peradaban. Kita berharap, apa yang dilakukan teman-teman adalah menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin global di masa mendatang.
KAMMI sebagai wadah perjuangan permanan yang akan melahirkan pemimpin masa depan dalam mewujudkan bangsa dan negara yang islami akan tetap mempersiapkan peranan dalam rekonstruksi umat dan bangsa dalam wujud kepemimpinan tersebut.

Dan diantara kewajiban seorang pemuda atau da’i mahasiswa adalah:
• Meningkatkan rasa tanggung jawab
• Memiliki izzah dengan Islam
• Baik dalam memahami Islam
• Memiliki Manhaj wasath (pertengahan)
• Memahami Islam dengan benar
• Khidmatul Mujtama’ (melayani masyarakat)
• Da’wah ilal Islam (mengajak ke jalan Islam)
• Membekali diri dengan ilmu dan tsaqafah
• Membekali diri dengan tsiqoh dan amal (optimisme)
• Ta’awun dengan saudara-saudaranya
• Waspada diri dari fitnah
• Waspada diri dari tsaqofah beracun
• Anah (pakai perhitungan) dan tidak terburu-buru

Begitulah profil pemuda yang disukai Allah. Jadi banyak manfaat yang akan diraih menjadi seorang aktivis dakwah jika kita mau belajar berorganisasi. Pemuda yang tampak idealis seringkali lihai dalam berwacana, akan lebih baik jika wacana itu dibumikan dan mengkombinasikannya dengan potensi kepemimpinannya pada sebuah paket gerakan yang terpadu dan terancang dengan rapi dalam serangkaian agenda rekonstruksi umat dan bangsa. (rijajul: 2008)

Sungguh yang Allah sukai dari pemuda adalah ketika ia bersedia terlibat dalam gerakan rekonstruksi umat. Jika kita mengorganisir diri menjadi aktivis dakwah kampus yang disebut gerakan mahasiswa Islam, maka sesungguhnya diri kita tengah mengamalkan ayat-ayat berikut ini:
“sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan teratur bagaikan bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash-Shaff: 4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar