Jumat, 24 April 2009

STADIUM GENERAL MILAD KE – IX Refleksi Kepemimpinan Bangsa Pasca Reformasi

Kontributor : Hanif Al-Ghifari

KAMMI adalah organisasi mahasiswa yang memiliki visi kepemimpinan Islam dalam mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang Islami. Sebagai organisasi yang memiliki peranan Social Control maka sudah menjadi kewajiban bagi KAMMI untuk mengawal setiap proses kepemimpinan bangsa yang ada di negara ini, kehadiran KAMMI pada awal reformasi memberikan angin harapan untuk lahirnya pemimpin-pemimpin baru yang lebih baik bagi tanah air ini, harapan itu kini akan hadir pada moment pemilu 2009. Dalam kesempatan sehari sebelum milad yang ke – IX pada tanggal 4 April 2009 KAMMI mencoba mengadakan diskusi dengan tema ”Refleksi Kepemimpinan Bangsa Pasca Reformasi”, diskusi yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh kader dan umum sekaligus membuka acara KAMMI pada Milad yang ke – IX dengan beberapa rangkaian agenda kegiatan yang ada.
Hadir dalam sambutan diantaranya Ketua KAMMI Komisariat IAIN Raden Intan, Akhina Hendriyadi sekaligus pembacaan pidato Milad Komisariat yang ke – IX, Ketua KAMMI Daerah Lampung Akhina Hadi Kurniadi, dan Pembantu Rektor III Bapak Moh. Mukri, M.Ag yang mewakili institut dalam pembukaan Milad Komisariat yang ke – IX, acara berhasil dibuka dengan acara potong tumpeng oleh PR III dan dibagi-bagikan kepada pemimpin KAMMI Komisariat dan KAMMI Daerah.
Tema diskusi kali ini merefleksikan beberapa kepemimpinan bangsa sejak KAMMI lahir pada awal reformasi hingga masa kini, sejauh mana peranan yang sudah KAMMI lakukan pada proses pergantian kepemimpinan pada bangsa ini, pada peralihan presiden ketiga pasca Orde Baru B.J Habibi, Gus Dur, Mega, dan SBY. Dan sejauh mana keberhasilan dan kegagalan demokrasi yang dilakukan pada negeri ini, serta sudah sejauh mana pula amanat reformasi dilakukan, ternyata belum banyak perubahan yang berhasil. Hadir sebagai pembicara dari Pengamat Politik Drs. Suwarno, M.Sc. Beliau mendeskripsikan sejumlah persoalan bangsa yang belum tuntas, keburukan-keburukan pemimpin yang belum diketahui, demokrasi yang abstrak, sistem yang menyengsarakan, dan begitu banyak problematika bangsa yang perlu bayak dicermati oleh kita selaku gerakan mahasiswa, gerakan intelektual dan juga harapan bangsa. (Buhan@ymail.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar